Astaghfirullahal'adziim...
Apakah sensitif dan gampang menangis adalah bagian dari sisi sanguinisitas yang harus segera saya singkirkan jauhjauh?
Apakah boleh saya menjadikan gender sebagai alasan tangisan saya malam ini? Saya perempuan, oleh sebab itu saya mudah menangis. Bolehkah? Boleh sajalah. Ditahan malah sakit sendiri. Tak saya bagi di sini, saya khawatir nanti saya ulangi lagi. Jadi, boleh kan saya sampaikan di sini?
Apakah boleh saya menjadikan gender sebagai alasan tangisan saya malam ini? Saya perempuan, oleh sebab itu saya mudah menangis. Bolehkah? Boleh sajalah. Ditahan malah sakit sendiri. Tak saya bagi di sini, saya khawatir nanti saya ulangi lagi. Jadi, boleh kan saya sampaikan di sini?
Sungguh, menjaga hati itu lebih berat daripada sekedar persiapan menuju sidang skripsi. Bahkan barangkali jauh lebih berat daripada menjadi penguji skripsi yang sudah jadi.
Tapi itu sama sekali bukan alasan untuk berhenti menjaga hati, dan bukan alasan untuk mencaricari alasan mengajukan pertanyaan yang bisa dijawab sendiri. Berat yah? Memang berat. Tapi barangkali, kalau jeda ini tak diberlakukan, hati saya bisabisa jadi lebih keras dari hari kemarin.
Jeda ini memang memicu airmata. Tapi, kalau airmata ini dianggap jatuh untuk alasan sepele, maka saya mau menyalahkan alasan tersebut. Bukannya mencari pembenaran. Tapi saya dengan ini ingin menyatakan, bahwa tangisan kali ini adalah sebuah cara agar hati menjadi lebih lembut lagi. Airmata ini mengalir bersamaan dengan hujan di luar sana. Dan sekali lagi saya berkata, bahwa alam mewakili perasaan saya...
Baiklah jika begitu. Matahari besok pasti cerah. Ketika saya buka jendela dan mengawali hari dengan Al-Ma'tsurat, akan merasuk dalam tubuh saya beribu kekuatan sebagai pengganti airmata hari ini, kekuatan agar hati saya semakin lembut namun tetap kokoh. Kekuatan yang menambah keyakinan, meskipun sampai hari ini saya masih belum tau entah bagaimana saya menjadi pemenangnya.
It can be miracle, when we believe. I still believe, so much. What about you?
Tapi itu sama sekali bukan alasan untuk berhenti menjaga hati, dan bukan alasan untuk mencaricari alasan mengajukan pertanyaan yang bisa dijawab sendiri. Berat yah? Memang berat. Tapi barangkali, kalau jeda ini tak diberlakukan, hati saya bisabisa jadi lebih keras dari hari kemarin.
Jeda ini memang memicu airmata. Tapi, kalau airmata ini dianggap jatuh untuk alasan sepele, maka saya mau menyalahkan alasan tersebut. Bukannya mencari pembenaran. Tapi saya dengan ini ingin menyatakan, bahwa tangisan kali ini adalah sebuah cara agar hati menjadi lebih lembut lagi. Airmata ini mengalir bersamaan dengan hujan di luar sana. Dan sekali lagi saya berkata, bahwa alam mewakili perasaan saya...
Baiklah jika begitu. Matahari besok pasti cerah. Ketika saya buka jendela dan mengawali hari dengan Al-Ma'tsurat, akan merasuk dalam tubuh saya beribu kekuatan sebagai pengganti airmata hari ini, kekuatan agar hati saya semakin lembut namun tetap kokoh. Kekuatan yang menambah keyakinan, meskipun sampai hari ini saya masih belum tau entah bagaimana saya menjadi pemenangnya.
It can be miracle, when we believe. I still believe, so much. What about you?
0 comments:
Posting Komentar
Thank you to read. And much more thanks to comment :)