Sabtu, 25 Juli 2009

Agar hatinya lembut, dinie...


Astaghfirullahal'adziim...

Apakah sensitif dan gampang menangis adalah bagian dari sisi sanguinisitas yang harus segera saya singkirkan jauhjauh?

Apakah boleh saya menjadikan gender sebagai alasan tangisan saya malam ini? Saya perempuan, oleh sebab itu saya mudah menangis. Bolehkah? Boleh sajalah. Ditahan malah sakit sendiri. Tak saya bagi di sini, saya khawatir nanti saya ulangi lagi. Jadi, boleh kan saya sampaikan di sini?

Sungguh, menjaga hati itu lebih berat daripada sekedar persiapan menuju sidang skripsi. Bahkan barangkali jauh lebih berat daripada menjadi penguji skripsi yang sudah jadi.

Tapi itu sama sekali bukan alasan untuk berhenti menjaga hati, dan bukan alasan untuk mencaricari alasan mengajukan pertanyaan yang bisa dijawab sendiri. Berat yah? Memang berat. Tapi barangkali, kalau jeda ini tak diberlakukan, hati saya bisabisa jadi lebih keras dari hari kemarin.

Jeda ini memang memicu airmata. Tapi, kalau airmata ini dianggap jatuh untuk alasan sepele, maka saya mau menyalahkan alasan tersebut. Bukannya mencari pembenaran. Tapi saya dengan ini ingin menyatakan, bahwa tangisan kali ini adalah sebuah cara agar hati menjadi lebih lembut lagi. Airmata ini mengalir bersamaan dengan hujan di luar sana. Dan sekali lagi saya berkata, bahwa alam mewakili perasaan saya...

Baiklah jika begitu. Matahari besok pasti cerah. Ketika saya buka jendela dan mengawali hari dengan Al-Ma'tsurat, akan merasuk dalam tubuh saya beribu kekuatan sebagai pengganti airmata hari ini, kekuatan agar hati saya semakin lembut namun tetap kokoh. Kekuatan yang menambah keyakinan, meskipun sampai hari ini saya masih belum tau entah bagaimana saya menjadi pemenangnya.

It can be miracle, when we believe. I still believe, so much. What about you?

Jumat, 24 Juli 2009

I quit


Let me quit,
when you come in to the line at the same time I am on the same line...


You know why I did so... And I will always do every single time I realize you are also on the same line, till we have our very own time.. I can't escape my eyes from the tears, and I do really hate tears to fall down for the inappropriate reason just like I state in my post before.

It's a great mingling feeling playing inside my heart, and that's much miracle for me to have it! The power of sincerity to change better *and to accompany me to change, too* brings me to a decision, that I need REST from being 'together' with you on the line. Just at the same time... That's the time when I can't help my self, but will be back soon at other time to check the line. That's beautiful, coz I know you know that I do checking and updating every day, to share people, as well as to inform you, this what happen to me. I need to do that, at least to unleashing the heap of my feeling along the day. So, thanks so much, my lines, and my line in sand :)

So I quit. I close the windows, and prefer to shut down this PC, after finishing this post.

Senin, 20 Juli 2009

Tidak boleh cengeng


Waktu saya dikasih pe-er sama seorang rekan blogger untuk memaparkan beberapa fakta tentang diri saya, Januari tahun lalu, saya menempatkan sifat Sensitif, gampang nangis di urutan nomer 4. Sebetulnya, paparan fakta mengenai saya waktu itu bukanlah sebuah prioritas yang saya urutkan berdasarkan skala angka. Sama sekali tidak. Kebetulan aja pas lagi ngetik, fakta tersebut yang terlintas di kepala saya, dan ngetik post itu aja nyambil siaran hehe... yeah maka terjadilah hehe :D

Saya ga mau ngebahas d.e.l.a.p.a.n poin di situ satu per satu. Kepanjangan tar tulisannya. Lagipula, hari ini saya harus segera selesaikan koreksian. Jadi, postingan ini adalah postingan kilat, dibuat dalam rangka menyemangati diri sendiri, supaya ga cengeng lagi.

Iyeah, saya memang sangat sensitif, dan sangat gampang menangis. Bahasa alusnya tuh, saya cengeng :$ Beneran, saya malu sebetulnya begitu gampang menangis. Apalagi kalo nangisin hal yang sama sekali ga pantes saya tangisi sebelum waktunya. MEMALUKAN!! Saya merasa berdosa sudah menangis malam ini, meskipun tangisan saya lumayan bikin lega.

Habis nangis memang lega, sangat lega. Seakanakan semua perasaan saya yang tertahan, keluar dan mengalir deras bersama butiran air mata. Makanya, ketika tulisan ini selesai pun, saya sungguh lega, karena meskipun wajah saya masih sembab, mata saya masih sedikit basah, tapi perasaannya saya jauh lebih hangat.

Dan setelah ini, saya tidak boleh cengeng lagi seperti ini. Kalo masih cengeng garagara hal sepele, malu sama korban ledakan tak bersalah, malu sama anakanak dan wanitawanita Palestina, malu sama saudara di belahan bumi lain yang di detik ini semakin kuat bertahan di bawah tekanan musuhmusuh dakwah!!

"Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari kegelisahan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari sifat pengecut dan bakhil..."

Menyesal


Menyesal memang tak pernah di awal, hadirnya selalu belakangan.

Dan saya menyesal sekaligus kesal dengan apa yang beberapa hari belakangan ini terjadi. Beragam ledakan. Mulai dari ledakan tangis yang berlebihan atas wafatnya Michael Jackson, ledakan di Ritz dan JW Marriot yang efeknya sungguh mengerikan, sampai dengan dampak akibat ledakan emosi saya yang malah berimbas pada saya sendiri, membuat saya menangis meledakledak :p *kenceng banget maksutnya waktu nangis* :c

Menyesal tiada gunanya, ujar orangorang. Benarkah penyesalan ga ada gunanya? Bukankah Allah menciptakan segala sesuatu dengan manfaatnya masingmasing?

Menurut saya sih, menyesal ada gunanya. Paling ngga, menurut Aa Gym dalam Tausiyahnya berjudul Keindahan, salah satu syarat tobat adalah menyesal. Orang ga akan pernah menyesal kalau dia tak pernah tahu bahwa dia telah melakukan kesalahan. Artinya, ketika saya menyesal, saya menyadari sudah terjadi kesalahan atas apa yang saya lakukan. Iya kan, kawan? Tentu saja menyesal aja ga cukup. Sebagaimana yang saya yakin kita semua sudah tau, bahwasanya tahap berikutnya setelah menyesal adalah minta maaf, minta ampun, bersitighfar sebanyakbanyaknya. Baru kemudian berusaha dengan gigih supaya ga mengulangi kesalahan.

Dan kesalahan itu, mudahmudahan ga saya ulangin lagi. Saya juga teteup perlu diingatkan terus, selain juga saya yang menjaga diri. Jujur saja, saya tak sanggup memberikan penjagaan maksimal untuk diri saya, karena Allah saja yang paling sanggup memberikan itu. Oleh karena itu saya minta doanya juga, agar saya *dan kita semua* selalu dijagakan oleh Allah SWT. Amiin.

Hari esok akan menjadi hari yang LEBIH penuh hatihati ketika saya sedang meledakledak tercemar emosi, baik dalam bentuk lisan apalagi tulisan. Dan Menyesal ini, ia tidak berlarut tiada guna, maka kemudian ia menggiring saya pada kehatihatian.

Minggu, 19 Juli 2009

Persahabatan bagai kepompong


Nope. Saya ga akan copy-paste lirik Sindentosca yang saya yakin orangorang udah pada hafal. Persahabatan, hari ini sama sekali tidak bagai kepompong, tapi sudah terasa seperti kupukupu. Terbang dengan penuh cinta dan kasih sayang, terikat dengan kesamaan aqidah, saling mencintai karena Allah, ikhlas melihat penambahan kualitas keimanan sahabat, ukhuwah yang sangat indah...

Pagi ini dimulai dengan sebuah aktivitas menyenangkan: riyadoh bersama seorang sahabat sekaligus kakak yang sangat saya cintai, dan tentu saja mencintai saya.

Jelang siang saya berkumpul dengan para akhwat haus ilmu dalam majelis zikir. Akhwat dari kabupaten kubu raya dan kotamadya Pontianak. Bahkan di sana saya berjumpa dengan seorang kakak yang sungguh Irreplaceable, yang tak lama setelah saya menangisi rasa rindu saya padanya, 1 jam kemudian saya dipertemukan oleh Allah melalui sebuah media ilmu. Satu setengah jam yang kelak akan menjadi catatan sejarah dalam kehidupan dakwah saya.

Siang saya berlanjut dengan menghadiri walimah seorang senior favorit saya di kampus bersama seorang sahabat sekaligus kakak yang menaruh perhatian pada saya bahkan sekedar via dunia maya. Seorang kakak yang saya kagumi atas kekokohannya berada di jalan dakwah ini. Sekitar satu setengah jam begitu banyak hal terbagi. Rasa, rencana, sedikit isi hati.

Siang jelang sore, yang paling saya nantikan. Sebuah masa ketika saya mengeluarkan luapan kerinduan sekian bulan, bahkan nyaris tahun, dengan 6 orang sahabat yang luar biasa!! Saya sudah tidak tau lagi dengan kalimat seperti apa harus saya ungkapkan rasa sukacita saya sepanjang hari ini. Malam ini saya ingin berlinang air mata, sembari berkalikali bertanya:

Maka nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan?


 

Sharing idea. Sharing things. Copyright © 2009 Flower Garden is Designed by Ipietoon blogger template for web hosting Flower Image by Dapino